‘Art Glass’ Murano, Venezia : Seni Kaca Tiup yang Menyamai Butiran Kristal
Venezia adalah salah satu kota paling romantic, menurutku, selain kota Paris ( lihat tulisanku Sepanjang Sungai Seine yang Romantis ….. ).
Sebelum aku menyusuri kota romantic ini, aku ingin sekali langsung
menuju Murano, sebuah pulau di Venezia yang memproduksi berbagai seni
dari kaca atau gelas. Beberapa seni ini, sudah banyak di eksport ke
banyak negara, termasuk ke Indonesia. Konsep ’seni’ atau ‘art’nya
sederhana, tetapi benar2 khas Italia. Aku mempunyai beberapa koleksinya.
Murano adalah salah satu pulau di
Venezia, sekitar 30 menit via kapal motor. Persamaan Murano dengan
Venezia adalah dengan adalah ‘morfologi’ kota dan kanal2 air serta
kehidupan warga sebagai ‘kota seni’, membuat Murano banyak didatangi
warga dunia, selalin Murano memang merupakan ‘kota kaca’. Desain2 seni
kaca di Murano, tidak sama dengan dengan seni kaca yang banyak terdapat
dimana2. Kegiatan warga Murano, sebagian besar adalah membuat kaca, dan
sebagian lagi, mereka menyewakan perahu ‘Gondola’nya untuk membawa
wasitawam2 keliling daerah Venezia …..
Pulau Murano, dengan rumah2 yang berwarna-warni, melukiskan kehidupan ’seni’ warganya …..
Begitu kami ‘mendarat’ di Venezia, kami
turun dari bus wisata. Venesia adalah kota terakhir sebelum Florence
atau Firenzi, sebelum kamu keluar dari Italia menuju Austria. Tour kami,
menyewan beberapa kapal motor untuk membawa teman2 wisatawan kami dari
berbagai negara.
Venezia memang indah! Lautnya biru
jernih, bukan hanya kita lihat di foto2, yang dibuat oleh fotografer2
terkenal, tetapi aku melihatnya dengan mata kepala sendiri. Sejauh mata
memandang, aku melihat lautan biru jernih ….. berkilau karena sinar
matahari, dan bercahaya karena ombak kecil2 yang menyapu ‘pantai’ tanpa
pasir itu …..
Asal mula seni kaca di Mulano mulai
sekitar 1000 tahun yang lalu. Para arkeolog melakukan penggalian, bukan
hanya di pulau Murano, tetapi di pulau Torcello, dimana terbukti bahwa
kerajian seni kaca merupakan produksi yang terorganisir, dan
terkonsentrasi di pulau Murano. Sejarah mengatakan, bahwa mengapa pulau
Murano menjadi pusat kerajinan kaca ini, yaitu untuk resiko
kebakarannya. Karena dalam kerajinan ini, ‘tungku’ yang besar ( sampai
sekarang tungku itu dipertahankan, disbanding dengan tungku2 yang modern
) masih dipakai untuk desain2 khusus khas Renaissance, sehingga resiko
kebakaran adalah yang paling utama. Jika di pulau Murano, dengan
penduduk yang lebih sedikit disbanding dengan pulau Venesia dan tempat
yang selalu dikunjungi lebih dari ribuan wisatawan tiap bulan,
menjadikan Murano cocok sebagai tempat kerajian ini …..
Beberapa karya Murano modern, yang
sangat disukai di dunia … tidak semahal Kristal, tetapi memang masih
cukup mahal, sebagai seni kaca import dari Murano …..
‘Desa’ ini, sedikit sepi, dengan banyak
rumah2 khas Venesia ber-cat warna warni. Seperti di Venezia juga, Murano
banyak terdapat kanal2 air dan selalu terhubung dengan jembatan2 kayu.
Sangat romantis, ketika jika kita menyeberangi jempatan kayu itu,
mendengarkan nyanyian Italia dan pemetik gitar, sebagai latar
belakangnya. Ombak kecil2 bergulung2, membuat suara2 syadu ….. dan laut
biru jernih tanpa sampah, membuat aku ingin sekali bertelanjang kaki
untuk duduk sambil menyiprat2kan air ke semua orang …..
Adalah seorang Angelo Barovier, yaitu
salah seorang ‘guru kaca’ terbesar. Desainnya sangat artistic, ditambah
detai Renaissance, membuat karya Angelo ‘melalang buana’, sebagai seni
yang bermutu tinggi. Secara khusus, karya ini merupakan karya kaca
transparan, yang seperti penampakan Kristal …..
Guilio, namanya. Dia yang menerangkan
kami, cara mereka dalam kerajinan kaca ini. Mulai dari mendesain,
‘meracik’ material, sampai membuat ‘balon’ kaca dalam api. Di salah satu
workshop kaca di Murano yang terbesar ini, suasana memang panas … dalam
arti memang panas karena adanya tungku pemanas dalam kerajinan ini.
Tidak seperti industry di Indonesia dengan banyak tenaga kerja, disana
karena tenaga kerja mahal, hany beberapa orang yang bekerja dengan
Guilio dalam memproduksi seni kaca sampai dengan pengepakannya untuk di
eksport …..
Jika tidak hati2, kaca yang sudh
‘berkembang’ akan pecah berantakan. Dan membuat ini sangat cepat, karena
jangan sampai kaca menjadi dingin …. Jika sudah dingin, kaca tidak bisa
dibentuk lagi …..
Kaca2 yang sudah ‘berkembang’ dan panas …..
Konsep dalam kerajinan kaca Murano
adalah ‘kaca tiup’, lahir dari fungsi yang telah tumbuh menjadi sebuah
ekpresi seni, ketrampilan dan penguasaan detail. Guilio mendemontrasikan
meniup kaca. Kaca itu ‘berkembang’ dan terus ‘berkembang’ sesuai dengan
desainnya. Kada kala, kaca2 yang sudah berkembang, pecah! Sehingga
harus diulang lagi. Dan kaca2 yang pecah itulah, dengan melebur kaca2
pecah tadi, yang bisa dijual dengan harga yang lebih murah dan menjadi
souvenir khas Murano …..
Jika Guilio membuat desain yang besar
dengan warna warni yang cantik, dan kaca yang sudah berkembang itu
pecah, potongan2 kaca itu bisa dilebur ( tetapi kualitasnya sudah
berbeda ), dibuat sebagai beberapa bentuk ( biasanya binatang2 kecil,
seperti burung, ikan atau binatang lainnya ) yang baru, sehingga tetap
seni kaca itu tetap bisa dipergunakan sampai sekecil2nya.
Desain binatang kacil dengan kualitas ebih rendah, tetap merupakan desain Murano yang cantik …..
Lain lagi dengan konsep2 seni kaca khas
Renaissance. Sebuah konsep klasik seni kaca, yang biasanya dibuat
sebagai ‘chandelier’ atau lampu gantung klasik untuk rumah2 mewah di
dunia. Seni kaca ini, seperti seni kristal, harganya pun hampir sama
dengan kristal, hanya sedikit lebih murah. Kristal2 di Murano, bisa
diberi warna warni, tergantung dengan desainnya. Sewaktu aku disana,
wisatawan yang banyak membeli seni kaca Murano ini, adalah wisatawan
dari Jepang! Mereka membeli seni kaca ini yang barangnya ‘ready-stock’
dan minta dikirim ke Jepang. Jika tidak, mereka memesannya sesuai dengan
desain yang pernah ada, di ‘catalog’ mereka. Hmmmmmm ……
Salah satu kerajinan kaca moden Murano, cantik sekali …..
Aku berdecak kagum melihat kerajinan
ini, begitu detail … begitu indah ….. Buat aku, desain khas Renaissance
yang memang indah dan klasik ini, sangat memberatkan kantongku. Tetapi
aku membeli beberapa hasil ‘pecahan kaca’, dengan bentuk2 binatang yang
aku sukai. Paling tidak, aku membeli ‘badut2′ lucu dengan bentuk yang
asik, jika di Jakarta, karena susah membawanya …..
Badut2 lucu, yang aku selalu beli di Jakarta, ‘made in Murano’ …..
Binatang2 kecil kesukaanku serta kalung Salib untuk oleh2, yang aku beli di Murano …..
‘Chandelier’ Murano, merupakan
kebanggaan Venezia. Kerajianan ini banyak di pakai dalam hotel2 klasik
di Venezia, bahkan di Italia dan di rumah2 warga kaya disana. Beberapa
hotel yang memakai ‘chandelier’ Murano, misalnya Hotel Framon Manin di
Venezia, Hotel Grand Villa Serbelloni di Viareggio dan Hotel St.Regis di
Roma. Juga beberapa horel dunia, dihiasi seni kaca Murano ini, seperti
Hotel The Pierre di New York.
‘Chandelier’ di showroom Murano.
Wujudnya menerupai Kristal yang cantik. Desain Renaissance, biasanya
dipakai dalam bangunan mewah dan besar …..
‘Chandelier’ berwarna, konsep klasik dalam warna2 modern, bisa membuat bangunan menjadi lebih semarak …..
‘Chandelier’ Murano adalah symbol
kemewahan. Aku merasakannya sendiri. Jika dalam bangunan kosong, tiba2
digantung dengan ‘chandelier’ Murano ini, ruangan kosong itu akan
berkilau, dari tangkapan sinar yang membias ke semua titik ruangan …..
tanpa lampupun sebelum dipasang, ‘chandelier’ Murano ini akan bersinar
terang bersama sinar matahari ….. Indah dan romantic, untukku …..
Dengan harga yang memang tinggi, memang
wajar untuk sebuah karya seni dari 10 abad yang lalu, dan fakta bahwa
setiap baian merupakan ‘fashion’ unik bagi pencinta klasik, peningkatan
nilai dan penyajian peleburan yang solid serta warisan tang tak ternilai
harganya …… pun bahwa kita bisa memilikinya ( walau bukan yang terbaik )
, dari sedikit pecahan kacanya …..